Vulkanisir atau retreading pada dasarnya adalah menambahkan telapak
ban yang baru pada ban yang sudah gundul. Vulkanisir sangat disarankan
untuk kendaraan komersial seperti truk atau bus untuk menghemat
pengeluaran pemilik kendaraan.
Seperti diketahui harga ban truk atau bus bisa 4 kali lebih mahal dari pada ban mobil biasa.
Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak dibidang Vulkanisir bisa melakukan vulkanisir asal beberapa syarat tercapai.
Yang pertama dan paling penting adalah kondisi casing ban yang harus bagus.
Persepsi orang banyak salah, dari dana 100 persen beli ban, sekitar 80
persen itu untuk biaya produksi dari casingnya, sementara telapaknya
20-30 persen. Artinya kebanyakan untuk casingnya. Selama casingnya bisa
dipakai dan benar-benar baik kondisinya, ban bisa divulkanisir.
Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari
ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
Teknik vulkanisir di luar negeri juga sudah direkomendasikan.
Banyak pesawat terbang, bannya bisa 6 kali divulkanisir. Untuk ban dan
bus maksimal 4 kali Vulkanisir.Yang dikembangkan memang rekomendasinya
untuk truk dan bus yang off the road.
Yang perlu diingat pula, ban direkomendasikan untuk vulkanisir hanya
khusus ban belakang saja. Ban depan atau ban setir disarankan jangan
divulkanisir demi alasan keamanan.
Tapi itu tergantung dari regulasi negara masing-masing ya. Ada negara yang misalnya untuk bis anak sekolah tidak boleh ban di setir tapi untuk ban belakang.
Agar ban bisa divulkanisir, disarankan beberapa tips untuk menjaga kondisi casing ban tetap baik.
- Pertama menjaga tekanan angin ban sesuai rekomendasi,
- Kedua cara driver mengemudi jangan ugal-ugalan dan tetap menjaga kecepatan tidak over speed,
- Ketiga, sebelum ban menipis dengan melihat tread wear, langsung ganti telapak ban alias di vulkanisir.
Rekomendasinya, sebelum 3 milimeter (keausannya) baru dilepas untuk divulkanisir, jangan gundul banget bannya, karena kalau gundul akan merusak struktur dalam casing.