Rabu, 13 Agustus 2014

Ban Vulkanisir, Hemat Biaya Pembelian Ban 65%

Pengunaan ban vulkanisir yang dikenal dengan istilah ban masak baik itu masak dingin atau masak panas itu hanya sekedar istilah saja bisa menghemat biaya pengadaan ban para pengendara hingga hingga 65%. Ban vulkanisir juga lebih murah dari sisi harga ketimbang ban mentah keluaran pabrik. 

Kemudian, ban yang diolah dengan teknologi dingin itu juga aman dalam hal pemakaian. "Harganya jauh lebih murah, kalau dihitung secara persentase, hanya 35 persen dari ban baru,"

Dicontohkanya, ban yang kerap dipakai bus atau truk dengan ukuran 9.00, 10.00 dan 11 R biasa dijual dengan harga sekitar Rp 2 juta-Rp4 juta.

Sedangkan ban vulkanisir sekitar Rp1 juta hingga Rp1,25 juta. "Harga vulkanisir sesuai denga ukuran ban. Makin besar diameter ban, makin besar selisih harga dengan harga baru. Kalau lingkar ban dan tapaknya semakin kecil, selisihnya tipis," 

Berdasarkan pengalaman beberapa pelanggannya, pemakaian ban vulkanisir tidak jauh berbeda dengan ban baru. "Seorang pelangganya dari Aceh mengaku, pemakaian ban baru hanya 8 trip, sedangkan dengan ban vulkanisir, bisa sampai 11 trip. Saya tidak tahu trip mana dimaksud, namun pengakuan customer meyakinkan bahwa  lebih hemat menggunakan ban vulkanisir.


Ban vulkanisir adalah proses menempel tapak ban pada ban dasar melalui pemasakan dibawah 100 derajat celcius. Proses yang tidak menggunakan panas berlebihan akan menjaga ketahanan dan kualitas ban dasar atau bekas ban yang sudah aus.

Untuk menjaga kualitas dan keselamatan pengguna, ban bekas yang aus diuji, apakah masih layak pakai atau tidak. "Kalau ban dasar tidak layak pakai, atau sudah rusak, ya harus ditolak,"

Setelah semua tahapan selesai dan ban hasil vulkanisir dingin selesai,  masih harus diuji kelayakan dari ban yang akan diserahkan pada pemakai. "Ban yang sudah di-curing atau proses akhir masih diteliti, mengenai kesempurnaan menyeluruh dan memastikan tidak ada masalah," 

Ban bekas pakai yang aus hanya bisa di-retread atau di vulkanisir maksimal lima kali. Namun, perkiraan itu tidak bisa menjadi patokan, karena tidak semua ban dasar itu punya kualitas baik.

Bisa saja, sudah ada kerusakan karena terlalu dipaksa saat pemakaianya, atau tidak dirawat dengan baik selama digunakan, sampai motif ban aus.

1 komentar:

wah ada juga yah ban kyk gtu ?
bagus nda tuh kualitasnya gan

Reply